SEBELUM WAYANG (BAYANG) DIMUSNAKAN, BACA SEJARAHNYA DULU
Wayang = Bayang = Bayang-Bayang
• Prasasti Penampihan era pemerintahan Dyah Balitung tahun Śaka 820 (898 M).
Bait 17 : ......... nta je ringgit inadegaken hyang marmanya sinung kmita hyang sang hyang sagdaji prasasti mata nda balitung utungga dewa .......
Artinya : ....... Diadakan pertunjukan wayang untuk para hyang ..............
• Prasasti Wukayana era pemerintahan Dyah Balitung tahun Śaka 829 (907 M). Pada sisi belakang prasasti tersebut dijumpai kalimat sebagai berikut:
........... si galigi mawayang buat hyang macarita bimma ya kumara .....
Artinya : ... seseorang yang bemama Galigi yang berperan sebagai dalang memainkan wayang untuk penghormatan kepada para hyang dengan mengambil cerita Bimma Kumara.
• Prasasti dari desa Bejijong, kecamatan Trowulan, kabupaten Mojokerto yang diterbitkan oleh Pu Sindok tahun Śaka 861 (939 M) tentang peresmian tanah Alasantan menjadi Sima/daerah perdikan. Lempengan ke-4 baris 17, disebutkan pesta-pesta pada akhir upacara peresmian sima. Pada baris 19 dijumpai kalimat sebagai berikut:
i tlas=ning manonton men men mulih sira kabaih irikan wngi mananggap tang rakryan wayang mangaran si kapulungan winaih ma 2 wdihan hlai 1
Artinya: menanggap wayang dengan dalang yang benama Kapulungan
• Prasasti Patakan era Airlangga menyebutkan istilah awayang. Dalam prasasti Turunhyang menyebutkan istilah aringgit, yang diartikan sebagai salah satu golongan orang-orang tertentu. Dengan demikian diketahui bahwa pada waktu itu dalam masyarakat Indonesia kuno telah ada golongan orang yang mempunyai pekerjaan berhubungan dengan soal-soal wayang. (Wibowo: 1976).
• Kakawin Ramayana ditulis era Dyah Balitung. Dalam kitab tersebut pada Sarga XXIV diketahui bahwa yang berperan sebagai dalang wayang kulit disebut Widu.
• Kakawin Arjunawiwaha era pemerintahan Airlangga dan dikarang oleh Mpu Kanwa sekitar abad ke-11 M disebutkan bahwa pada waktu itu telah dikenal pertunjukan wayang yang terbuat dari kulit, diukir dan diucapkan dengan kata-kata serta dapat membuat penonton terpengaruh jalan ceritanya. Ditulis pada syair 9 sebagai berikut :
hana nonton ringgit manangis asekel muda hidepan huwus wruh towin yan walulang inukir molah mangucap haturing wang tresneng wisaya malaha tar wihikana ri tattawanya maya sahana hananing bhawa siluman
Artinya: orang dapat terpengaruh cerita wayang tanpa menyadari bahwa wayang hanyalah benda yang terbuat dari kulit, digerak-gerakkan dengan perantaraan seorang dalang. (Pane: 1966, Istari: 2001).
Sumber informasi dan foto:
https://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/berkalaarkeologi/article/view/875/817
Galeri Wayang Pitoyo.com
www.unima-usa.org
0 Comments :
Ad Code
Tags
Featured Post
Categories
Tags
Recent Posts
Recent in Sports
Footer Menu Widget
Contact
Popular Posts
-
Hal Unik dan Menarik dari Belalang Sembah atau Sentadu Jare wong jawa mah CONGCORANG Belalang sentadu atau belalang sembah adalah ...
-
Pada mulanya pulau Jawa memang dihuni oleh orang Jawa. WONG JOWO KARI SEPARO WONG CINO KARI SEJODO adalah salah satu dari ramala...
-
Mungkin sebagian dari kita belum sepenuhnya tau apa arti sandi 86 yang sering kita dengar, Jangan sampai salah penerapan dalam keseharian ...
Posting Komentar