Sunan Kalijaga yang semasa mudanya bernama Raden Said pernah ketahuan mencuri barang hasil bumi yang tersimpan di gudang kadipaten. Tetapi, hasil curian tersebut bukan untuk dinikmati sendiri, melainkan dibagikan kepada warga yang kala itu tengah dilanda kekeringan serta krisis kelaparan. Hal itu terpaksa dilakukan karena keprihatinannya melihat kesengsaraan rakyat yang terbebani upeti.

Setelah lama mencuri dan merampok, pada suatu saat, aksinya terpergok dan ia tertangkap oleh pasukan pengawal kadipaten. Ia kemudian diserahkan pada ayahnya, Tumenggung Wilatika yang menjadi Adipati saat itu. Akibat dari perbuatannya tersebut, Raden Said pun diusir dari Kadipaten.

Saat masa pengembaraannya, Raden Said bertemu dengan seorang kakek yang tengah berjalan dengan sebuah tongkat emas. Timbul dalam pikiran Raden Said untuk merampoknya. Sayang, kali ini Raden Said salah sasaran. Sebab yang dirampok saat itu adalah Sunan Bonang. Raden Said tidak mampu berbuat banyak. Bahkan, dia malah berbalik kagum setelah Sunan Bonang memperlihatkan karomahnya dengan mengubah buah aren menjadi emas.

Raden Said pun memohon untuk menjadi muridnya. Untuk memastikan bahwa ia serius, Sunan Bonang memerintahkan Raden Said untuk menjaga tongkat emasnya yang dia tancapkan di pinggiran kali. Raden Said pun menyanggupinya. Karena begitu tekun menjaga tongkat emas Sunan Bonang di pinggir kali inilah, kemudian Raden Said mendapat julukan sebagai Sunan Kalijaga atau penjaga sungai. 

Setelah mendapat julukan Sunan Kalijaga, beliapun melakukan syiar Islam di sekitar kerajaan Demak. Sunan Kalijaga pun sangat berandil besar dalam pendirian kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa tersebut.

Wallahua'lam

-------------------------------------------------

Referensi:

1.) Maulana Elang. (2020). “Kisah Sunan Kalijaga dan Pertemuannya dengan Nyi Roro Kidul”. Kompasiana, (Diakses pada 25,  Mei 2021);

2.) Hadi Abdul. (2021). “Sejarah Hidup Sunan Kalijaga: Dakwah Wali Songo Mantan Bromocorah”. Tirto,id (Diakses pada 25, Mei 2021);

3.) Masykur Arif. (2013). Sejarah Lengkap Wali Sanga : dari masa kecil, dewasa hingga akhir hayatnya. Yogyakarta : Dipta;

Sumber info: Facebook