"Neraka 30 jam ditengah laut Jawa" 

Tajuk majalah Tempo dalam laporannya seminggu setelah kapal penumpang Tampomas tenggelam

diperairan Masalembo laut Jawa yang terkenal angker.

Selama 30 Jam sebelum tenggelam Tampomas terbakar hebat sumber api berasal dari percikan puntung rokok di dek bawah, adanya muatan 191 mobil dan 200 motor yang penuh bahan bakar membuat api tidak bisa dikendalikan.

Bodi kapal yang terbuat dari logam menjadi bara api, banyak korban tewas terpanggang, dan yang selamat berebut kayu sebagai alas pijakan dan yang lain nekat terjun ke laut.

Beberapa upaya penyelamatan dari kapal lainnya terhambat oleh tingginya gelombang, tali tambatan untuk evakuasi beberapa kali terputus.

Akhirnya Minggu malam 26 Januari 1981 ditengah guyuran hujan deras dan kabut Tampomas mulai miring 40 derajat mengakibatkan longsoran penumpang dan jatuh ke Laut.

Kapal penyelamat sulit untuk melihat karena tebalnya kabut..

Seorang markonis menjawab pertanyaan seorang pejabat melalui radio " bagaimana keadaan Tampomas?"

Tampomas sedang menuju dasar lautan" jawabnya.

Perlahan Tampomas mulai tenggelam membawa serta merta setengah dari 1200 an penumpang dan awaknya

Termasuk sang nakhoda kapten Ahmad Rivai yang secara heroik bertahan hingga detik terakhir, setelah sebelumnya ia memberikan jaket pelampung yang ia pakai pada seorang penumpang yang tidak kebagian.

Lambanya upaya penyelamatan dan  pembelian kapal bekas yang disinyalir serat dengan korupsi, menjadi pertanyaan yang tak terjawab.

" Tampomas sebuah kapal bekas, beli lewat jalur culas.." begitu kata Iwan fals pada lagu Celoteh sang camar....

Sumber info : Facebook